Kisah Nabi Muhammad SAW Ketika Akan Meningal Dunia Membuat Semua Orang Bersedih
Baca Juga:
- Bak Bumi Dan Langit, Beda Dengan Adelia Pasha Yang Kini Hidupnya Makin Glamour, Okie Agustina Kini Harus Terima Nasib Hidup Sederhana Tak Punya ART Hingga Harus Naik Turun Atap Sendiri Demi Perbaiki Genteng Bocor
- Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Elvy Sukaesih Sampaikan Kabar Duka Penyanyi Dangdut Senior Tutup Usia hingga Banjir Komentar dari Rekan Artis!
- Pesulap Merah Bongkar Kesaktian Ida Dayak yang Mampu Sembuhkan Orang Sakit Dalam Sekejap, Ini Minyak yang Dipakai....
Setiap makhluk Allah SWT yang memiliki nyawa pasti akan kembali padaNya, siapapun itu. Apakah seorang Nabi, Rasul, Malaikat, Iblis, Manusia dan binatang semuanya pasti meninggal dan menunggu dibangkitkan kembali oleh Allah SWT.
Kemudian
setelah hari kebangkitan, Para Rasul, Nabi, menjadi penghuni Surga, manusia
lainnya akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang dikerjakan di dunia.
Sebagai
manusia kita tidak mengetahuinya kapan datang kematian menjemput kita semua.
Kematian manusia hanyalah Allah SWT yang mengetahui atas kehendak-Nya.
Nabi
Muhammad SAW junjungan sekalian alam juga kembali kepada Allah SWT dalam usia
Beliau kurang lebih 63 tahun. Menjelang hari-hari terakhir baginda Rasulullah
SAW menjadi hari sangat sedih bagi umat Islam (khususnya sahabat-sahabat
terdekat Beliau). Inilah kisah pada saat Malaikat Maut datang akan mencabut
nyawa Nabi Muhammad SAW.
Saat itu Malaikat Maut (Malaikat
Izrail) ditugaskan oleh Allah SWT untuk mencabut nyawa Rasulullah SAW. Namun,
sebelum Malaikat Izrail melaksanakan tugasnya, Allah SWT berpesan pada Malaikat
Jibril, jika Nabi Muhammad tidak menghendaki nyawanya untuk dicabut, maka
dengan itu Malaikat maut jangan mencabut nyawanya karena Nabi Muhammad SAW
adalah kekasih Allah dan manusia paling baik akhlaknya di dunia.
Setelah mendapat
pesan tersebut, bergegaslah Malaikat Izrail menuju ke rumah baginda Rasulullah
SAW. Kemudian ia berseru dengan mengucapkan salam dan bertanya apakah diperkenankan
masuk ke dalam rumah. Namun, Fatimah (putri Rasulullah SAW) tidak mengizinkan
masuk karena Ayahandanya sedang sakit sembari menutup pintu rumah dan kemudian
menemani Ayahandanya (Baginda Rasul).
Pada saat itu,
Rasul mendengarkan suara di luar, dari tempat Beliau. Nabi bertanya siapakah
gerangan orang tersebut. Karena baru pertama melihatnya, Fatimah menjawabnya
tidak mengetahuinya.
Rasulullah SAW
kemudian memandang Fatimah dengan penuh kasih sayangnya. Rasul menjelaskan,
bahwa yang datang tersebut merupakan Malaikat maut yang akan memisahkan Beliau
dengan kenikmatan dunia yang sesaat. Mendengara penjelasan Ayahnya, Fatimah
hanya menahan kesedihannya karena yang datang merupakan Malaikat yang akan
mencabut nyawa Ayahandanya.
Kemudian, masuklah
Malaikat Izrail dalam bentuk manusia ke dalam rumah Nabi. Rasul bertanya,
kepada Malaikat Jibril tidak datang menyertainya. Lalu dipanggillah Malaikat Jibril untuk datang ke
rumah Rasul. Kemudian, Rasul bertanya kepada Malaikat Jibril tentang hak-hak
Beliau ketika sudah meninggal (dihadapan Allah SWT). Jibril menjelaskan, ketika
Rasul meninggal dibukakan semua pintu langit, semua Malaikat akan menyambut ruh
beliau, semua pintu surga akan di bukakan menunggu ruh Rasulullah SAW.
Apa yang ada dibenak Rasulullah SAW ?
Penjelasan
Malaikat Jibril tidak membuat Rasul bahagia. Rasulullah menanyakan nasib umat
beliau kelak bagaimana. (Ya Allah, betapa cintanya Rasul kepada kami semua
umat-umatnya). Malaikat Jibril menenangkan Rasul sembari menjelaskan tentang
umat Beliau dari firman Allah, bahwa Surga adalah tempat yang diharamkan bagi
semua orang kecuali umat Nabi Muhammad SAW.
Setelah mendapat
penjelasan dari Malaikat Jibril tersebut, kemudian Malaikat maut akan
melaksanakan tugasnya. Rasulpun terlihat bersimbah ditempatnya, urat-urat
dileher Beliau mulai menegang. Rasulullah terlihat mengaduhkan sakitnya
sakaratul maut. Fatimah dan juga sahabat Rasul Ali juga menantunya terlihat
memejamkan mata dan menunduk. Saat itu Malaikat Jibril juga memalingkan pandangannya
sehingga Rasul bertanya, apakah Jibril merasa jijik melihat Rasul sehinnga ia
harus memalingkan pandangannya. Jibril menjelaskan karena ia tidak kuasa
melihat kekasih Allah kesakitan seperti itu.
Kemudian Rasul
terlihat mengaduh karena Malaikat maut mencabut nyawa memang sakit. Tubuh
Baginda Rasulullah SAW mulai dingin dan kaki tidak bisa digerakkan. Terlihat
bibirnya seperti membisikkan sesuatu. Ali mendekatkan telinga dan mendengar
ucapan Rasulullah SAW “peliharalah shalat
dan peliharalah orang-orang yang lemah di antara kita”.
Dari luar rumah
Rasul terdengar suara kesedihan mendalam umat Islam. Rasul membisikkan sesuatu
dan Ali mendekatkan telinganya pada Rasul. Rasul mengatakan “umatku, umatku, umatku”.
Ya Allah, betapa
besar kecintaan Rasulullah SAW kepada kami umatnya. Sungguh mulia Rasulullah
disaat sedang sakaratul maut, Beliau masih memikirkan bagaimana nasib umatnya
setelah Beliau meninggal.
Ya Allah,
tempatkan kami ke dalam golongan-golongan orang yang memperoleh kemenangan di tempat
Surga MU. Ya Allah, dekatkan kami dengan Nabi kami, Nabi Muhammad SAW. Hanya
kepada MU kami memohon dan berserah diri, Engkaulah Ya Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
Semoga
bermanfaat, jazakumullah.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Nabi Muhammad SAW Ketika Akan Meningal Dunia Membuat Semua Orang Bersedih"
Posting Komentar