Kisah Kakek-Nenek Ini Meninggal Dalam Waktu yang Bersamaan, Cintanya Sehidup Semati
Baca Juga:
- Inalillahi, Indra Bekti kerap menutup matanya, dan kondisi kakinya mengecil karena sudah lama berbaring
- Bak Bumi Dan Langit, Beda Dengan Adelia Pasha Yang Kini Hidupnya Makin Glamour, Okie Agustina Kini Harus Terima Nasib Hidup Sederhana Tak Punya ART Hingga Harus Naik Turun Atap Sendiri Demi Perbaiki Genteng Bocor
- Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Elvy Sukaesih Sampaikan Kabar Duka Penyanyi Dangdut Senior Tutup Usia hingga Banjir Komentar dari Rekan Artis!
Pasangan Kakek-Nenek Ini Meninggal Dalam Waktu yang Bersamaan, Cintanya Sehidup Semati
Selama ini, kisah pasangan yang sehidup dan semati hanya ada di sinetron atau film-film romansa.
Karena jarang sekali ada pasangan suami istri yang hidup dan mati secara bersama. Tapi siapa sangka, kisah cinta sejati seperti ini benar ada di dunia nyata. inilah kisah yang tengah viral di media sosial.
Dimana sepasang suami istri di Makassar. yakni Kakek H Batry Selkam dan nenek Hj Maimunnah Yunus meninggal di waktu yang bersamaan dengan selisih waktu 12 jam. Seperti dilansir nakita.grid.id. nenek Maimunnah lebih dulu menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (4/8) pukul 13.30 Wita.
Setelah itu, sekitar pukul 01.40 Wita, Senin 5/8, kakek Batry Selkam menyusul istrinya, berpulang ke Rahmatullah.
Kepergian keduanya di saat bersamaan ini lantas digambarkan sebagai `cinta sehidup semati’. layaknya kisah Romeo dan Juliet. Yang lebih menakjubkannya lagi. baik nenek Maimunnah maupun kakek Batry Selkam. dua-duanya meninggal dengan wajah seperti orang yang berbahagia, tersenyum indah.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas. di saat keduanya ditempatkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Cakalang 6 Tinumbu, Makassar.
Cinta Sejati Hanya Berakhir Oleh Maut
Sejatinya sebuah pernikahan adalah untuk selamanya. Yang artinya bahwa pernikahan tersebut baru akan berakhir ketika maut telah merenggut cinta kasih sepasang suami istri. Apakah mungkin untuk jaman sekarang ini sebuah pernikahan akan langgeng sampai maut memisahkan? Apalagi sering kita mendengar, melihat atau pun menonton dari televisi bahwa sekarang ini begitu gampang orang melaksanakan sebuah pernikahan yang mewah tetapi berujung pada sebuah perceraian.
Mungkinkah pada jaman yang modern ini masih ada cinta kasih sejati seperti pada dongeng-dongeng yang sering kita dengar pada masa kecil dulu? Masih adakah pasangan yang menjaga cinta kasihnya sampai akhir hayat? Mungkin banyak yang akan meragukan masih ada ada cinta kasih yang sejati pada masa kini.
Sulit untuk mencari cinta sejati bukan berarti tidak ada sama sekali. Pertama kita tidak perlu jauh-jauh untuk mencari di belahan bumi ini. Cukup kita melihat pada pasangan kompasianer Bapak Tjiptadinata Effendi dengan Ibu Rosaline yang sekarang bermukim di Australia. Sampai tua sekarang pun mereka tetap saling menyayangi dan tetap romantis… hehehehe.
Tetapi selain itu, masih ada satu pasangan yang telah menyatakan cintanya sehidup semati. Mereka adalah pasangan Jeanette dan Alexander Toczko yang menghabiskan hampir seluruh hidup mereka bersama-sama. Jeanette yang berusia 96 tahun dan Alexander yang berusia 95 tahun telah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 75 pada tanggal 29 Juni 2015 yang lalu.
Setelah merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 75, Jeanette dan Alexander yang saat itu sudah sakit-sakitan akhirnya Jeanette harus merelakan kepergian suaminya Alexander menghadap Tuhan YME selang beberapa saat kemudian. Yang lebih mengharukan lagi, seperti yang dituturkan oleh keluarganya, bahwa saat itu Jeanette terlihat memeluk suaminya dan menggenggam tangan suaminya dengan erat.
Dia memeluk ayah dan mengatakan, ‘Lihat, inilah yang kau inginkan. Kamu meninggal di pelukanku dan aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Tunggulah aku, aku akan ke sana secepatnya.’
Selang beberapa hari kemudian, Jeanette menyusul suaminya.
Begitulah seharusnya sebuah pernikahan. Yang mana antara satu dengan yang lain saling menyayangi. Menyayangi sampai seumur hidup. Bukan hanya menyayangi ketika berharta, dan menceraikan ketika sudah miskin. Seharusnya kita semua menerapkan motto Kasih yang tidak berkesudahan. Ingat, Tuhan hanya satu kali mengambil tulang rusukmu. Jadi cukup hanya satu tulang rusuk yang kau ambil kembali.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Kakek-Nenek Ini Meninggal Dalam Waktu yang Bersamaan, Cintanya Sehidup Semati"
Posting Komentar